Dosen Hukum Unitomo Menghadiri Diskusi Budaya Maritim di Kedubes Amerika
Jakarta (21/08) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta gelar
Diskusi ilmiah yang dihadiri peneliti dan akademisi. Dalam kesempatan itu turut
hadir sebagai undangan Fathul Hamdani Dosen Fakultas Hukum Universitas Dr.
Soetomo (Unitomo) Surabaya, kegiatan diskusi ilmiah tersebut membahas issue
warisan budaya maritim bawah laut di MyAmerica, Kedutaan Besar Amerika Serikat,
Diskusi ini dihadiri pula peneliti dan akademisi yang memiliki minat dalam studi
lintas disiplin mengenai hubungan Indonesia dan Amerika, termasuk tourism dan blue economy.
Diskusi ilmiah yang bertajuk "Preserving Underwater Cultural Heritage" ini di narasumberi langsung oleh Jennifer McKinnon, seorang profesor kajian maritim dari East Carolina University (ECU), Amerika Serikat. Dalam paparannya McKinnon berfokus pada pelestarian dan promosi warisan budaya, dengan penekanan khusus pada warisan budaya bawah laut. Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan warisan budaya bawah laut, termasuk bangkai kapal perang Amerika USS. Houston yang tenggelam di Laut Sunda pada Perang Dunia II. ”Situs kapal perang USS Houston tersebut memiliki nilai signifikan tidak hanya untuk sektor perikanan, tetapi juga untuk pengembangan pariwisata, studi lokasi peperangan (battlefield studies), serta penelitian tentang konstruksi kapal”, ujarnya
Menurutnya situs kapal perang tersebut adalah USS Houston yang disergap dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dalam Pertempuran Selat Sunda pada tahun 1942 merupakan warisan budaya bawah air (underwater cultural heritage). “Warisan budaya bawah air memberikan wawasan tentang sejarah maritim, perdagangan, dan interaksi antarbudaya. Situs-situs ini sering terancam oleh aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pencemaran, dan perubahan iklim. Kajian dan preservasi warisan budaya bawah air adalah upaya penting untuk melindungi dan memahami sejarah manusia”, imbuh McKinnon yang juga seorang arkeolog bawah laut dan terestrial di Departemen Sejarah di East Carolina University USA.
Seperti diketahui sesi diskusi ini dirancang untuk
melibatkan kaum muda dan profesional yang bersemangat tentang studi kelautan
(termasuk keamanan laut, hukum internasional maritim), perikanan, warisan
budaya, dan arkeologi, sekaligus menunjukkan bagaimana bidang-bidang ini saling
berhubungan dan bagaimana mereka berkontribusi untuk melestarikan sejarah
melalui upaya konservasi bawah laut.
Hadir dalam diskusi ini, anggota Forum Kajian Indonesia-Amerika yang terdiri dari para peneliti lintas disiplin, antara lain Yanuardi Syukur, Ade Purwanto, Sofyardi Rahmat, Muhammad Ibrahim Hamdani, Subandriyah, Ana Fauzia, Fathul Hamdani, Siti Nur Hidayati, Munawir Aziz, Indri Retno Putranti, Qanita Indriani Setiono, Farinia Fianto, dan Lili Dahliani. (Agbar)