Salat Idulfitri 1446 H di Universitas Dr. Soetomo: Momentum Taubat dan Bekal Menuju Husnul Khatimah


Surabaya, 31 Maret 2025 – Universitas Dr. Soetomo menggelar Salat Idulfitri 1446 H di lapangan kampus dengan khidmat dan penuh kebersamaan. Ratusan jamaah dari kalangan civitas akademika serta masyarakat sekitar turut hadir dalam rangkaian ibadah yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Bertindak sebagai imam sekaligus khatib, Ustadz Dr. Nuril Huda, S.Ag., M.Pd.I. menyampaikan khutbah yang mengangkat tema "Bermodal Ramadan Menuju Husnul Khatimah."


Idulfitri, Kembali ke Fitrah

Dalam khutbah awalnya, Ustadz Nuril menekankan makna Idulfitri sebagai momen untuk kembali kepada kesucian. Ramadan yang telah dilalui sebulan penuh menjadi sarana pembersihan diri, sehingga Idulfitri bukan sekadar perayaan, tetapi titik awal kehidupan yang lebih baik.

"Sekarang waktunya untuk bertaubat. Idulfitri ini kita jadikan sebagai awal pertobatan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala," ujar Ustadz Nuril dalam khutbahnya.


Bekal Menuju Husnul Khatimah

Dalam bagian utama khutbahnya, Ustadz Nuril mengingatkan bahwa setiap Muslim tentu berharap mendapatkan husnul khatimah, yakni akhir kehidupan yang baik dan diridhai oleh Allah. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga amalan utama yang harus dijaga:

  1. Ridha atas Ketetapan Allah
    Setiap hamba harus selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah, baik nikmat maupun ujian. Rasa ridha akan membawa ketenangan hati dan menjauhkan diri dari keluh kesah.

  2. Mengingat Dosa dan Memohon Ampunan
    Seorang Muslim tidak boleh merasa dirinya sudah paling benar. Justru, semakin ia mengingat dosa-dosanya, semakin besar dorongan untuk terus memohon ampunan Allah. Sikap ini akan menjaga hati dari kesombongan dan kelalaian.

  3. Melupakan Amal Baik
    Agar amal ibadah diterima oleh Allah, seorang Muslim harus berusaha ikhlas dan tidak mengharapkan pujian dari manusia. Amal yang dilakukan demi pencitraan akan sia-sia dan justru menghanguskan pahala yang seharusnya didapatkan.

Khutbah kemudian ditutup dengan doa, memohon kepada Allah agar menerima amal ibadah selama Ramadan, mengampuni dosa-dosa, serta membimbing setiap Muslim menuju husnul khatimah.

Share this Post